Yogyakarta-Jarum jam sudah menunjukkan tengah hari. Sengatan
matahari dan rasa lelah setelah berburu home
furniture di Toko Progo, Yogyakarta memicu keroncongan di perut. Setelah
menunaikan shalat dhuhur, saya dan suami memutuskan berburu kuliner di Kota
Istimewa ini.
Perjalanan
kami kali ini tanpa ditemani si kecil. Terpaksa putri kesayangan tidak kami
ajak, mengingat tujuan kami ke Kota Gudeg ini bukanlah untuk berekreasi.
Alhasil kami pun leluasa memilih kuliner tanpa harus memperhatikan menu yang
pas buat si kecil.
Karena
tujuan kami selanjutya adalah Sayegan, kami memutuskan mencari tempat kuliner
di jalan menuju rumah saudara kami tersebut. Setelah googling lewat google map,
kami mendapat alternatif kuliner di Jl.Kaliurang. Beragam pilihan tempat
kuliner memadati kanan kiri Jl.Kaliurang bawah.
Akhirnya
kami memutuskan memilih salah satu resto yang unik. Penampakan depan resto
dipenuhi kendhil-kendhil yang berjajar dan tersusun rapi membentuk fasad depan.
Sangat eye catching. Dalam hati, bagaimana kendhil-kendhil tersebut bisa
tersusun rapi tanpa terjatuh.
susunan Kendhil-Kendhil di dekat pintu masuk |
Dari namanya
de Kendhil Resto, pastilah bisa ditebak konsep restoran ini Javanese dipadu
dengan arsitek modern menghasilkan nuansa yang unik. Ruang utama resto yang terletak
di Jl.Kaliurang Km.5 ini dipenuhi kehangatan dari dukungan material kayu, baik
pada dinding, bangku, meja, hingga ceiling-nya.
Di sebelah utara terdapat kolam ikan dan pancuran air.
interior dalam resto |
interior penuh dengan ornamen kayu |
Berhubung
cuaca sedang terik-teriknya, kami memutuskan untuk duduk di dalam saja.
Interior yang hangat ini pastilah terlihat lebih indah jika dinikmati untuk
bersantap malam bersama orang-orang tercinta, didukung banyaknya instalasi lampu gantung.
instalansi lampu gantung yang semakin indah jika malam menjelang |
Pelayan yang
ramah menyambut kami dengan menu khas nusantara yang sangat berempah. Bagi yang
suka makanan bercita rasa komplit dan tasty, sangat cocok dengan beragam menu di
sini. Harganya pun lumayan bersahabat. Pilihan kami jatuh pada Bebek Merah dan
Ayam de Kendhil dilengkapi jus strawberry dan jus de Kendhil yang menyegarkan.
Bebek Merah pilihan suami ini sangat
menggoda bagi siapa saja yang suka pedas. Bebek yang dimasak dengan
remah-rempah khas nusantara ini disajikan dengan sambal bawang yang
huiiihhh...pedasnya mantap!!! Dagingnya pun super empuuukk...Love it!!!!. Menu
Bebek Merah ini sudah termasuk nasi putih.
si Bebek Merah yang menggoda |
Bebek Merah komplit dengan sayuran |
Menu pilihan
saya adalah Ayam de Kendhil, sajian ayam kampung dimasak tongseng dengan bumbu
dan rempah yang komplit-plit disajikan hangat di dalam kendhil kecil. Unik
bukan...porsinya yang lumayan..ehm...sangat memuaskan perut saya yang sedari
tadi bernyanyi ria. Meskipun yang disajikan adalah ayam kampung, tapi tekstur
dagingnya sangat lembut dan empukkk..recommended banget pokoknya..bumbunya yang
pasti istimewa dan rahasia merasuk hingga ke dalam sanubari..hingga tulisan ini
diturunkan, saya masih terngiang-ngiang tasty-nya si Ayam de
Kendhil...emmm..yummy...Oya, jika memesan menu ini pastikan pesan pula nasi
putih ya teman...karena dijual terpisah. Berbeda dengan menu Bebek Merah di atas
atapun menu lain, seperti udang bakar madu. Jadi pengen balik ke sana
lagi...xixixi...
Bagi pecinta
bakmi, di de Kendhil Resto ini ada pula menu bakmi goreng, bakmi godhog ataupun
magelangan pula lho..tentunya dengan harga yang lebih pas di kantong. Tunggu
apalagi...ayo pecinta kuliner datanglah ke de Kendhil Resto...pastinya gak akan
kecewa deh..bagi teman-teman pecinta sosmed sejati bisa follow instagram de
Kendhil di dekendhil.resto, atau twitternya di de-kendhil dan facebooknya di
dekendhilresto.
#dekendhilresto #kulinerjogja