Senin, 13 Maret 2017

BOOK REVIEW: PULANG



sumber: goodreads


JUDUL                   : PULANG
PENULIS               : TERE LIYE
KATEGORI           : FIKSI
PENERBIT            : REPUBLIKA
CETAKAN             : XVII, APRIL 2016

“Sejauh apapun kehidupan menyesatkan, segelap apapun hitamnya jalan yang telah ditempuh, Tuhan selalu memanggil manusia untuk PULANG pada kemurnian-Nya.”

Novel ini mempunyai genre yang sangat berbeda dari novel-novel Tere Liye yang lain yang sudah pernah saya baca. Menceritakan dunia hitam dengan segala sepak terjangnya, Tere Liye out of the box dari cerita cinta biasanya. Di “PULANG” anda tidak dapat menemukan jalinan cinta dua manusia yang biasanya digunakan penulis-penulis roman untuk mempermanis dan menarik minat pembaca. Satu-satunya kisah cinta di novel ini adalah cinta Bapak kepada Mamak yang penuh tragedy.

Demi menyampaikan hikmah kehidupan, Tere Liye menggunakan latar belakang mafia sejak awal hingga akhir cerita. Tokoh Utama, Agam alias Bujang alias si Babi Hutan diceritakan sebagai anak asuh Tauke Besar, pimpinan tertinggi Keluarga Tong, salah satu kelompok mafia yang merajai Ibu Kota. Dengan kecerdasan otak dan ketulusan “mengabdi”, Bujang menjadi anak emas Tauke Besar, hingga pendidikan tinggi di negeri seberang dapat ia raih. Berbekal pendidikan tinggi, Bujang mengubah halauan bisnis kotor Tauke Besar. Dengan prinsip Shadow Economy, Bujang “melegalkan” bisnis illegal Tauke.

Tak hanya tempaan bangku pendidikan, tempaan fisik pun Bujang lakoni lewat beragam seni bela diri dari ala tukang pukul oleh Kopong, ilmu samurai oleh Guru Bushi, hingga seni menembak oleh Salonga. Tauke Besar ternyata mempunyai rencana besar menjadikannya putra mahkota. Hingga peristiwa besar pun terjadi. Keluarga Tong menghadapi serangan pengkhianatan dan serbuan balas dendam dari luar.

Siapakah sang PENGKHIANAT? Tere Liye mengemas dengan apik identitas yang tega menikam keluarga Tong dari dalam. Peperangan melawan sang PENGKHIANAT membawa Bujang pada pertarungan yang lebih besar dan hebat yang menemukannya pada jalan PULANG. Perjalanan yang membawanya menyibak misteri Bapak dan Mamak dan siapa leluhurnya sesungguhnya.

Persamaan novel ini dengan novel-novel Tere Liye yang lain adalah tentang pemahaman akan nilai-nilai kehidupan, tentang kesetiaan, penyikapan terhadap masa lalu dan masa depan, hingga hakekat kehidupan itu sendiri.



Kamis, 24 Maret 2016

The Awesome De Kendhil Resto


Yogyakarta-Jarum jam sudah menunjukkan tengah hari. Sengatan matahari dan rasa lelah setelah berburu home furniture di Toko Progo, Yogyakarta memicu keroncongan di perut. Setelah menunaikan shalat dhuhur, saya dan suami memutuskan berburu kuliner di Kota Istimewa ini.
          
           Perjalanan kami kali ini tanpa ditemani si kecil. Terpaksa putri kesayangan tidak kami ajak, mengingat tujuan kami ke Kota Gudeg ini bukanlah untuk berekreasi. Alhasil kami pun leluasa memilih kuliner tanpa harus memperhatikan menu yang pas buat si kecil.
            Karena tujuan kami selanjutya adalah Sayegan, kami memutuskan mencari tempat kuliner di jalan menuju rumah saudara kami tersebut. Setelah googling lewat google map, kami mendapat alternatif kuliner di Jl.Kaliurang. Beragam pilihan tempat kuliner memadati kanan kiri Jl.Kaliurang bawah.
            Akhirnya kami memutuskan memilih salah satu resto yang unik. Penampakan depan resto dipenuhi kendhil-kendhil yang berjajar dan tersusun rapi membentuk fasad depan. Sangat eye catching. Dalam hati, bagaimana kendhil-kendhil tersebut bisa tersusun rapi tanpa terjatuh.
susunan Kendhil-Kendhil di dekat pintu masuk
            Dari namanya de Kendhil Resto, pastilah bisa ditebak konsep restoran ini Javanese dipadu dengan arsitek modern menghasilkan nuansa yang unik. Ruang utama resto yang terletak di Jl.Kaliurang Km.5 ini dipenuhi kehangatan dari dukungan material kayu, baik pada dinding, bangku, meja, hingga ceiling-nya. Di sebelah utara terdapat kolam ikan dan pancuran air.
interior dalam resto

interior penuh dengan ornamen kayu

            Berhubung cuaca sedang terik-teriknya, kami memutuskan untuk duduk di dalam saja. Interior yang hangat ini pastilah terlihat lebih indah jika dinikmati untuk bersantap malam bersama orang-orang tercinta, didukung banyaknya instalasi lampu gantung.
instalansi lampu gantung yang semakin indah jika malam menjelang

            Pelayan yang ramah menyambut kami dengan menu khas nusantara yang sangat berempah. Bagi yang suka makanan bercita rasa komplit dan tasty, sangat cocok dengan beragam menu di sini. Harganya pun lumayan bersahabat. Pilihan kami jatuh pada Bebek Merah dan Ayam de Kendhil dilengkapi jus strawberry dan jus de Kendhil yang menyegarkan.
Bebek Merah pilihan suami ini sangat menggoda bagi siapa saja yang suka pedas. Bebek yang dimasak dengan remah-rempah khas nusantara ini disajikan dengan sambal bawang yang huiiihhh...pedasnya mantap!!! Dagingnya pun super empuuukk...Love it!!!!. Menu Bebek Merah ini sudah termasuk nasi putih.
si Bebek Merah yang menggoda

Bebek Merah komplit dengan sayuran

            Menu pilihan saya adalah Ayam de Kendhil, sajian ayam kampung dimasak tongseng dengan bumbu dan rempah yang komplit-plit disajikan hangat di dalam kendhil kecil. Unik bukan...porsinya yang lumayan..ehm...sangat memuaskan perut saya yang sedari tadi bernyanyi ria. Meskipun yang disajikan adalah ayam kampung, tapi tekstur dagingnya sangat lembut dan empukkk..recommended banget pokoknya..bumbunya yang pasti istimewa dan rahasia merasuk hingga ke dalam sanubari..hingga tulisan ini diturunkan, saya masih terngiang-ngiang tasty-nya si Ayam de Kendhil...emmm..yummy...Oya, jika memesan menu ini pastikan pesan pula nasi putih ya teman...karena dijual terpisah. Berbeda dengan menu Bebek Merah di atas atapun menu lain, seperti udang bakar madu. Jadi pengen balik ke sana lagi...xixixi...
            Bagi pecinta bakmi, di de Kendhil Resto ini ada pula menu bakmi goreng, bakmi godhog ataupun magelangan pula lho..tentunya dengan harga yang lebih pas di kantong. Tunggu apalagi...ayo pecinta kuliner datanglah ke de Kendhil Resto...pastinya gak akan kecewa deh..bagi teman-teman pecinta sosmed sejati bisa follow instagram de Kendhil di dekendhil.resto, atau twitternya di de-kendhil dan facebooknya di dekendhilresto.

#dekendhilresto #kulinerjogja 

Kamis, 14 Januari 2016

WISATA MURMER DAN ASRI DI KYAI LANGGENG

Akhir minggu atau weekend selalu menjadi momen yang kami (saya+suami) tunggu-tunggu. Selepas dituntut segudang tugas dan kerjaan lima hari sebelumnya, weekend menjadi momen penyegaran dari segala penat.


Weekend kemarin, kami memutuskan untuk mencoba rekreasi keluarga. Kehadiran si kecil yang sudah berusia 2 tahun 3 bulan, menjadi pertimbangan utama kami menentukan destinasi wisata. Cuaca, jarak tempuh, keamanan, dan kenyamanan menjadi faktor penentu bagi kami membawa si kecil berlibur.

Minggu, 10 Januari 2015 cuaca yang tidak panas dan sedikit berawan membawa kesejukan, sangat cocok untuk berjalan-jalan. Kami memutuskan untuk memilih Taman Kyai Langgeng di Magelang sebagai sarana melepas lelah.

Tama Kyai Langgeng merupakan sebuah lokasi wisata keluarga yang terletak di Kota Magelang, tepatnya Jalan Cempaka No.6 Kota Magelang, Jawa Tengah. Taman seluas 27,5 hektare ini letaknya sangat strategis. Dari rumah kami di Nglaris, Bener, Purworejo butuh waktu kira-kira satu jam untuk sampai di taman ini.

Dan sesampainya di lokasi, walhasil saya pun terpana akibat perubahan drastis dari taman ini. Tambah indah dan mempesona tentunya. Mengingat dulu saya ke sini masih anak-anak usia sekitar 9-10 tahun. Penting bagi teman-teman yang akan ke sini untuk berangkat pagi-pagi, agar mendapat tempat parkir yang strategis alias dekat dengan pintu masuk dan pintu keluar. Meskipun waktu masih menunjukkan pukul 08.30 WIB setibanya kami di lokasi, tempat parkir sudah mulai penuh. Kami pun mendapat area parkir sedikit jauh dari pintu masuk.

Tiket masuk di Taman Kyai Langgeng cukup Rp 25.000,- per orang. Anak usia 3 tahun ke atas harus membayar tiket sendiri. Tiket ini tergolong murah meriah karena merupakan tiket terusan. Ada 10 wahana yang tercakup dalam tiket terusan ini. Bianglala, becak air, becak mini, mobil keliling, kereta air, kereta mini, komidi putar, komidi layang, dan sepur mini adalah kesepuluh wahana tersebut. Kami pun antusias hendak mencoba kesepuluh wahana tersebut. Bagi yang membawa anak-anak dapat melatih keberanian dan kepercayaan diri anak dengan naik kuda kecil. Pengunjung cukup membayar Rp 5.000,- untuk satu kali putar.





Pengenalan hewan lainnya juga dapat dilakukan. Meskipun species hewan yang ada terbatas, di Taman Kyai Langgeng terdapat beragam monyet, siamang, kura-kura, buaya, burung merak, dan beragam jenis ular. Cukup meng-edukasi bukan.





Daya tarik Taman Kyai Langgeng tak hanya di situ. Taman Kyai Langgeng juga cocok menjadi destinasi outbound bagi sekolah ataupun instansi mengadakan gathering. Fasilitas flying fox juga tersedia di tempat ini.


Dengan luasnya area berikut kebersihan dan kerapian yang terjaga membuat pengunjung betah dan nyaman mengelilingi area taman. Ditunjang pula dengan keasrian yang diciptakan oleh rimbunnya pepohonan. Pengunjung yang lelah mengelilingi taman pun telah disediakan beragam tempat duduk.

Bagi pengunjung yang haus ataupun lapar dapat mengisi perut tanpa keluar area taman. Di beberapa titik banyak penjual minuman dingin dan makanan ringan. Beberapa titik bengkel perut juga tersedia.

Keasrian dan keindahan Taman Kyai Langgeng cukup menjadi sarana refreshing tanpa menguras saku. Jadi, jangan ragu-ragu berkunjung ke Taman Kyai Langgeng ini.

Jumat, 21 Agustus 2015

BERMIMPILAH DAN RAIHLAH

“Dream come true, only if you make it true.” – Hitam Putih

         Kutipan di atas saya dapat dari salah satu talk show di sebuah televise swasta yang dipandu magician kondang tanah air. Meskipun hanya mendapat akhir acara yakni ketika quote atau kutipan tersebut ditayangkan sebelum running teks, tapi kutipan itu sangat mengena bagi saya     Ingatan saya pun kemudian melayang saat saya membaca novel Trilogi Negeri Lima Menara karangan Ahmad Fuadi. Novel tersebut menceritakan pencapaian atas mimpi-mimpi atau cita-cita sang penulis. Bagaimana sang novelis menulis mimpi-mimpinya di sebuah buku dan beberapa tahun kemudian tercapai, tentu karena kerja keras dan doa.
Novel dan kutipan di atas sama-sama menyebarkan semangat dan pesan kepada kita untuk jangan takut bermimpi, tetapi tentunya jangan lupa berusaha semaksimal mungkin untuk meraih mimpi. Semangat “Man Jadda wa Jadda” sangat merasuki saya. Saya mengamini gagasan ini dan saya terapkan pula dalam kehidupan saya.
Selesai membaca novel ke tiga dari Trilogi Negeri Lima Menara, yakni Rantau Satu Muara saya pun meniru langkah sang Novelis untuk menuliskan mimpi-mimpi, cita-cita, dan resolusi saya dan suami. Saya tulis di selembar kertas kemudian saya tempelkan di pintu almari dengan tujuan setiap saya buka almari saya kan teringat mimpi-impi yang harus saya wujudkan dengan usaha sungguh-sungguh dan doa tentunya.
Suami sempat bertanya, kenapa harus ditulis dan ditempelkan? Saya hanya menjawab, tulisan ini merupakan sebuah doa yang semoga saja dikabulkan oleh Sang Penguasa Alam. Satu hal yang saya tulis adalah impian saya dan suami untuk mempunyai rumah sendiri.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan pun telah berganti bulan, impian tersebut selanjutnya hanya tersimpan dalam setiap doa yang kami panjatkan pada Sang Khalik. Hingga di pertengah tahun, sebuah tawaran properti datang menghampiri. Lokasinya pun sangat strategis, di tengah kota, dekat tepat kerja kami dan air pun mudah didapatkan. Akan tetapi begitu mengetahui harga yang ditawarkan dengan DP atau uang muka yang harus dibayarkan, kami pun mundur kembali. Dengan pendapatan yang sangat pas untuk kebutuhan sehari-hari, hanya doa yang kami panjatkan, semoga Allah memudahkan niat kami, jikalau rumah tersebut terbaik bagi kami.
Dan, Allah memang Maha Kaya. Keraguan kami dijawabnya dengan rezeki yang tidak disangka-disangka. Lewat beragam jalan, Allah memudahkan kami untuk dapat membayar uang muka rumah. Janji Allah itu nyata. Seperti dalam firman-Nya:

”......Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya....” ( Q.S.65 ;2-3)


“....Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.... (Q.S 65:7 )


Kami bulatkan tekad untuk melanjutkan langkah kami, mencari rumah impian. Banyak pertimbangan mengiringi. Properti merupakan investasi yang menjanjikan. Menurut Anto Erawan dari www.rumah.com, dibandingkan dengan deposito, emas atau investasi lain, properti mempunyai karakter yang tahan lama. Bisnis properti memiliki horison (jangka waktu) investasi rata-rata 3 – 5 tahun. Artinya, setelah 3 – 5 tahun perkembangan nilainya sudah cukup berarti untuk menghasilkan capital gain (selisih harga beli dan harga jual). Selain itu, banyak kelebihan lain yang mengiringi. Anda bisa membacanya di http://www.rumah.com/berita-properti/2014/1/6551/8-kelebihan-investasi-properti.
Pertimbangan lainnya adalah, jika tidak sekarang kapan lagi. Ya, asumsi kami mumpung sekarang anak kami masih kecil. Kebutuhan tentulah tidak akan sebesar jika nanti anak kami sudah dewasa. Apalagi kami akan mengambil KPR sebagai jalan kami membeli rumah impian kami.
Rintangan sedikit muncul ketika bank tidak 100 % menyetujui proposal pinjaman dana yang kami ajukan. Otomatis, 20 % nya menambahi uang muka rumah. Untung saja, pihak developer berbaik hati memberi tenggat waktu untuk dapat melunasi.
Alhamdulillah...tiada puji selain bagi Allah Azza wa Jalla...bulan Agustus 2015 gubug kecil kami pun sudah jadi dan bisa ditempati. Meskipun sederhana, setidaknya kami dapat dapat menjadi tempat berteduh baik panas maupun hujan.
Kisah yang akan saya bagikan ini merupakan kisah saya pribadi dengan maksud semoga dapat menginspirasi teman-teman yang membaca. Tak ada maksud lain kecuali menyebarkan semangat untuk berani bermimpi dan meraih mimpi itu. Innallaha Ma’ana.

Rabu, 19 Agustus 2015

SAATNYA BERALIH KE IKAN


Langkanya pasokan daging di pasaran tak perlu membuat anda sebagai konsumen pusing. Banyak alternative protein hewani yang bahkan lebih tinggi kandungan proteinnya. Ikan mengandung Omega 3 hampir 4 kali lipat dalam kandungan daging sapi.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk 100 gram ikan segar  mengandung 210 Mg jauh melampaui daging sapi yang hanya 22 Mg/100 gram. Ikan juga mengandung Vitamin D dan B2 (riboflavin), Kalsium, Fosfor, zat besi, seng, yodium, magnesium, dan kalium.
Kandungan asam lemak Omega 3 pada ikan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung lho. Menurut sebuah penelitian, suku  bangsa  Eskimo yang bertempat tinggal di Greenland memiliki kecederungan dari penderita penyakit jantung yang sangat rendah. Hal serupa juga terjadi di Jepang, disana jarang sekali ditemukan orang yang menderita  penyakit  jan­tung koroner. Kenapa hal ini bisa terjadi? Rahasianya sekali lagi pada konsumsi ikan. Dalam sehari, orang Eskimo mengkonsumsi ikan sekitar 300­-400 gram dan orang Jepang biasa mengkonsumsi 100-200 gram ikan setiap harinya.
Omega 3 ternyata juga berguna untuk mencegah penuaan dini. Bagi anda yang sedang diet, ikan menjadi pilihan terbaik karena kandungan kolesterolnya yang rendah. Sedangkan Vitamin D dan B2 sangat penting untuk kesehatan tulang dan kulit.

Nah..banyak kan manfaat ikan. Berikut salah satu alternatif olahan ikan yang patut dicoba. Resep ini tentunya sudah pernah saya coba dan pernah ikut lomba kudapan berbahan dasar ikan. Alhamdulillah juara III berhasil diraih. Sangat cocok untuk memenuhi asupan gizi buah hati anda.

NUGGET LELE UNTUK SI BUAH HATI

BAHAN
·         Lele ½ kg, diambil dagingnya
·         Wortel 1 buah, dipotong dadu kecil-kecil Roti tawar 4 lembar, ambil putihnya saja, sobek kecil
·          Tepung maizena, 3 sendok makan
·         Minyak goreng
·         Telur 1 butir
·         Tepung panir
·         Daun bawang, iris kecil-kecil
·         Daun pisang, dibersihkan

BUMBU HALUS
·         Bawang putih 3 siung
·         Merica secukupnya
·         Garam secukupnya
·         Miri 3 butir

HIASAN
·         Brokoli dikukus
·         Wortel
·         Tomat
·         Jagung manis direbus
·         Saos/mayonnaise


CARA MEMBUAT
1.       Haluskan bawang putih, merica, garam, dan miri.
2.       Daging lele, wortel, roti tawar  diblender sampai halus, kemudian masukkan bumbu halus. Tuangkan di mangkok kecil dan tambahkan tepung maizena dan irisan daun bawang. Aduk hingga merata.
3.       Bungkus adonan nugget dengan daun pisang. Bentuk seperti lontong.
4.       Kukus adonan tersebut selama 20 menit hingga matang.
5.       Diamkan hingga dingin.
6.       Siapkan telur yang dikocok halus dan tepung panir.
7.       Potong adonan nugget menurut selera.
8.       Celupkan potongan nugget ke dalam kocokan telur, kemudian gulingkan ke tepung panir, ulangi sampai habis.
9.       Goreng potongan nugget kedalam minyak yang sudah panas. goreng dengan api kecil hingga berwarna kuning keemasan.
10.    Nugget lele siap disajikan.


SUMBER:
http://finance.detik.com/read/2015/08/11/074629/2988388/4/ikan-lebih-unggul-dari-daging-sapi-menteri-susi-proteinnya-tinggi
http://manfaat.co.id/16-manfaat-ikan-bagi-kesehatan-manusia





BOOK REVIEW: PULANG

sumber: goodreads JUDUL                   : PULANG PENULIS               : TERE LIYE KATEGORI           : FIKSI PENERBIT ...